Ich seh, Ich seh (2014) Movie Script

Good evening, Good night.
With bautiful pink splendor..,..
With lilies as bedspreads..,..
as fresh as the spring in May..,..
tomorrow morning,
when God permits.
You wake up from the dream,
so much layered.
Tomorrow morning,
when God permits.
Your dreams are over
and it's quiet.
Goodnight.
Giliranmu!
Satu, dua, tiga, empat ...
Lima!
Lukas?
10, 11, 12
13, 14
15, 16
17, 18
19, 20 ...
Lukas?
Lukas?
Ibu?
Ibu?
Sambutan yang hangat.
Lihat pakaianmu.
Kotor.
Ganti pakaianmu sekarang.
Jangan di sini!
Buka di dekat mesin cuci.
Lalu mandi.
Cepat!
Silahkan.
Terima kasih.
Lukas juga mau.
Dia bisa memintanya padaku sendiri.
Ibu hanya membuat makan malam untukku.
Kau tahu alasannya.
Kau seharusnya minta maaf.
- Apakah aku manusia?
- Bukan.
- Apakah aku sebuah benda?
- Ya.
- Apakah handphone?
- Bukan.
- Celana?
- Bukan.
- Apakah aku bisa dipakai?
- Tidak.
- Apakah aku bisa dimakan?
- Tidak.
- Kau membutuhkanku setiap hari?
- Ya.
- Apakah aku rambut?
- Bukan.
Sebuah benda.
Dibutuhkan dalam sehari-hari.
Kau hampir menggunakannya setiap hari.
Oh begitu?
Tetapi kau tidak...
- Mobil?
- Yeah, okay.
Kau berhasil menebaknya.
- Apakah aku binatang?
- Bukan.
- Apakah aku benda?
- Bukan.
Apakah aku manusia?
Ya.
- Laki-laki?
- Bukan.
- Wanita?
- Ya.
- Dewasa?
- Ya.
Apakah aku masih hidup?
Ya.
Apakah aku ada di TV?
Ya.
Apakah ...
seorang presenter TV?
Ya.
- Apakah aku ada di TV Jerman?
- Tidak.
Austria.
Apa aku terkenal?
Yeah, sedikit.
Barbara Karlich?
Bukan.
Petunjuk?
Kau pecinta binatang.
Kau pecinta binatang.
Ayolah!
Kau pecinta binatang.
Petunjuk lainnya.
Kau memiliki dua orang anak.
Bagaimana aku bisa tahu seseorang yang memiliki dua anak?
Apakah aku mengenalnya?
Ya.
Lukas!
Cukup.
Sudah cukup.
- Ayolah!
- Ibu!
Ada sesuatu yang ingin kukatakan.
Kami sedang bermain!
Ibu tidak mau tahu.
Ayah mengijinkan kita bermain.
Ibu tidak mau tahu apa yang Ayah
lakukan.
Ini penting.
Ibu ingin kau melihatku.
- Baiklah.
- Apa?
Bukan apa-apa.
Dokter memintaku untuk beristirahat.
Dan Ibu ingin kau membantu.
Ada beberapa aturan baru.
Ibu ingin ketenangan
di rumah ini.
Ibu butuh tidur.
Jika itu penting, ketok pintu kamar Ibu.
Dan tidak boleh ada tamu.
Jika seseorang bertanya,
bilang Ibu sedang sakit.
Tidak boleh ada panggilan telepon.
Ibu harus menghindari sinar matahari.
Kamu bermain di taman,
dengan sangat tenang.
Kamu tidak boleh membawa sesuatu ke rumah.
Tidak boleh ada ranting,
juga binatang ...
Apa yang kau lakukan?
Kita memulai dari awal.
Yeah?
Kita harus menjaga keluarga kita
untuk tetap utuh.
Satu dariku dan satu dari Luke.
Baik sekali.
Ibu bersungguh-sungguh
mengenai apa yang Ibu katakan tadi.
Kita tetap sesuai rencana, huh?
Bagus.
Sekarang waktunya tidur.
Selamat malam.
- Dia sangat berbeda.
- Yeah ...
Itu karena operasinya.
Menurutmu begitu?
Ya.
Aku tidak tahu.
Apa yang akan kau rasakan jika kau
harus mengalami operasi seperti itu?
Aku tidak tahu.
Dia tidak seperti Ibu kita.
Putar kembali.
Cium cinta dari Ibu.
Ibu tidak sabar untuk kembali.
Kenakan selimutmu
dan tutup matamu.
Dapatkah kau menghitung bintang-bintang,
Yang bersinar di langit?
Dapatkah kau menghitung awan-awan,
Yang menyelimuti daratan?
Oh Tuhan, jagalah mereka..,..
Dengan mata yang tidak pernah tertidur.
Dia melihatmu dan mencintaimu.
Dia melihatmu dan mencintaimu.
Selamat tidur.
Panggil Ibu.
Ibu?
Lukas?
Lukas?
- Hello?
- Hi, selamat pagi.
Ini pesanan yang cukup banyak.
Lumayan banyak untuk dipesan sekaligus.
- Ingin mengadakan pesta?
- Tidak.
Lalu untuk siapa semua pizza ini?
Pepperoni, Pepperoni?
Apakah ini favoritmu?
Pepperoni pizza.
Kau pasti sangat menyukainya.
Ya.
Cukup untuk setahun penuh.
Baiklah, semua sudah pada tempatnya.
Buka pintunya.
Apa-apaan ini ...
Sejak kapan di rumah ini mengunci pintu?
Maaf.
Mengapa ada pemantik api di sini?
Aku ingin membakar beberapa buku.
Jangan sok pintar.
Hentikan!
Lepaskan dia!
PERNIKAHAN KITA
DIJUAL: MODEL STYLISH,
HARGA TANYAKAN LANGSUNG
Lukas!
Leo?
Saatnya bersih-bersih!
Leo?
Ada hal lain yang harus kulakukan.
Aku sudah tak melakukannya lagi.
Aku harus membuat ia berhenti.
Dia seharusnya mengerti.
Sebentar, maaf.
Di sini juga tidak ada.
Leo?
Lukas, lihat.
Ada apa dengan dia?
Leo?
Aku yakin ibu yang melakukan ini.
Well?
Baiklah kalau begitu.
Apa kau bodoh?
Hentikan.
Apa-apaan ini?
Ada apa ini?
- Kami ingin Ibu kami kembali.
- Apa?
Kami ingin Ibu kami kembali.
Apa kau bodoh?
Apa kau sudah gila?
Bereskan semua ini
dan pergi ke kamarmu!
Kau bukan Ibu kami.
Pergi ke kamar!
Tunjukkan tanda lahirmu.
- Cukup!
- Tunjukkan tanda lahirmu.
Ibu sudah muak dengan semua ini.
Ada lagi, huh?
Ibu ingin kau mengulangnya sepuluh kali
bahwa aku ibumu.
- Buka pintunya!
- Ucapkan.
- Kau adalah ibuku.
- Lagi.
Kau adalah ibuku.
Tatap aku.
Kau adalah ibuku,
Kau adalah ibuku ...
Lebih keras.
Kau adalah ibuku.
Sudahi semua omong kosong ini!
Ibu tidak akan main-main lagi.
Mengerti?
Hanya akan ada sekali makan pagi
dan satu pasang pakaian.
Dan berjanji padaku kau tidak akan
bertemu lagi dengan saudaramu!
Jangan.
Berjanjilah.
Kalau tidak aku akan sangat marah!
Berjanji!
Berikan handphone-mu. Sekarang!
Hukuman!
Dia ingin memisahkan kita berdua.
Apakah itu sakit?
- Apakah itu sakit?
- Tidak.
Apakah itu sakit?
Ibu, kumohon kembalilah.
Aku akan melakukan apapun yang kau mau.
Kumohon, kembalilah.
Yang ku inginkan hanya kau
untuk kembali kepada kami.
Elias?
Potong sedikit lagi
di dekat telingamu.
Ini?
Bagaimana?
Sekarang kita terlihat sama.
Sekarang dia tidak akan bisa membedakan kita.
Ini Ibu.
Buka pintunya.
Kita sudah baikkan?
Ibu sudah tidak marah lagi.
Bukalah pintunya.
Well?
Kita sudah baikkan?
Ada sesuatu untukmu.
Terima kasih.
Terima kasih.
- Bagus bukan?
- Ya.
Bolehkah kita keluar dan mencobanya?
Ya?
Ya?
Ada apa ini?
- Bisa kau membantu kami?
- Ya.
Ada apa?
- Apa kau pendeta?
- Bukan, Aku hanya seorang jemaat.
Dimana pendeta?
Dia tidak di sini.
- Bisakah kami bertemu?
- Ya.
Tentu saja.
Bisa antar kami ke kantor polisi?
Dan bicara ke petugas
dan jelaskan padanya?
Tidak masalah.
Buka pintunya!
Keluar! Ayolah!
Terima kasih.
Bisa jelaskan apa yang terjadi?
Ini semua hanya dilebih-lebihkan.
Kecelakan waktu itu.
Ada apa ini?
Apa-apaan ini?
Dimana ibu kami?
Aku akan marah. Marah!
Dan bagaimana aku bisa bangun?
Tidak seperti ini.
Dimana ibu kami?
Lukas berkata: 'Dimana ibu kami?'
Lepaskan aku.
Tidak.
Ini menyakitkan.
Lepaskan aku.
Tidak.
Beritahu kami.
Dimana ibu kami?
Aku Ibumu!
Bukan ...
Siapa dia?
Dimana gunting?
Siapa dia?
Dia temanku.
Kami selalu mengenakan pakaian yang sama.
Siapa dia sesungguhnya?
Angkat.
Angkat itu.
Hello, aku dari Vienna.
Apa yang harus kukatakan?
Ini pertama kalinya aku melakukan ini.
Aku suka memasak,
menonton film.
Tetapi di malam hari
aku juga suka menonton TV ..
Lihat.
Sudahlah!
Bantu aku.
Hentikan!
Hentikan!
- Aku tidak melihatnya.
- Apa yang kau lakukan?
Lihat lagi.
Apa-apaan ini? Hah !?
- Di dalam video matamu berwarna coklat.
- Apa?
Itu adalah kontak lensa, astaga!
Itu ada di kamar mandi.
Mengapa kau berbohong padaku?
Kita sudah sepakat untuk
tidak mempercayainya.
Lalu? Aku berubah pikiran.
Kau percaya padanya, bodoh?
Kau yang bodoh!
Tolong!
Dimana guntingnya?
Kau mendengarku?
Ambilkan gunting!
Lukas?
Elias ...
Lukas?
Kemari duduk di sebelahku.
Mari, Elias. Duduk di sini.
Duduklah di sebelahku, Elias.
Duduk.
Lalu kita akan membicarakan ini.
Dengar.
Elias ...
Kau tahu bahwa akulah ibumu.
Aku tidak bisa melepasnya sendiri.
Pergi ke kamar mandi, ambil gunting
dan lepaskan ikatan ini.
Tidak apa-apa.
Lepaskan aku.
Aku ingin kau mengulangnya 10 kali:
"Aku tidak akan mendengarkan saudaraku."
Aku tidak akan mendengarkan saudaraku.
Aku ...
Lebih keras.
Aku tidak akan mendengarkan saudaraku.
Aku tidak akan mendengarkan saudaraku ...
Kubilang lebih keras!
Ibu kami tidak akan melakukan hal itu.
Lebih jelas.
Elias ...
Maaf.
Lagi.
Maafkan aku, Elias.
Ayolah.
Kumohon? Lepaskan aku.
Apa yang terjadi dengan hidungmu?
Tidak. Bukan apa-apa.
Lihat?
Jika kau melepaskanku
Aku bisa membuatkanmu sarapan.
Lepaskan kakiku, sangat menyakitkan.
Lukas?
Aku tahu ini sangat sulit
tapi kita akan melewatinya.
Ayolah, lepaskan ikatanku.
Lakukan, lalu akan kubuatkan kau sarapan.
Lepaskan aku.
Ya lanjutkan.
Apa yang kau lakukan?
Itu.
Apa?
Apa ini?
Hentikan.
Mereka menghilangkannya
saat di rumah sakit.
Ini berbahaya.
Pembohong!
Mereka harus melakukannya.
Mereka tidak ...
Akui saja kebohongan ini.
Jangan lukai aku.
Hentikan!
Hentikan!
Katakan dimana ibu kami.
Katakan dimana ibu kami!
Pintunya terbuka.
Hello? Palang merah!
Hello?
Palang merah.
Ingin melakukan donasi?
Ada orang di rumah?
Aku akan lihat-lihat.
Hello?
Palang merah!
Tidak ada siapa-siapa.
Pintunya tak terkunci,
Seharunya ada seseorang di dalam rumah.
Hello?
Mungkin ada di lantai atas.
Palang merah!
- Hello?
- Hey!
Hello.
Apa ibumu ada di rumah?
Tidak, dia sedang tidak di rumah.
Dia tidak ada di atas?
Kami mendengar sesuatu.
Bukan, itu anjing kami.
- Ibumu tidak di rumah?
- Tidak.
Itu anjing kami.
Kapan ibumu akan kembali?
Dia akan segera pulang.
Boleh kami menunggu saja?
Menunggu ibumu?
Mari lihat seberapa banyak yang
kita kumpulkan.
- Uangnya juga?
- Aku bisa menghitung semuanya.
- Tulisan tangan yang buruk.
- Ya.
Seperti tulisan dokter.
Sulit dimengerti.
Kau ingin bersekolah lagi?
- Baiklah ...
- Persekolahan akan segera dimulai.
- Dimana sekolahmu?
- Di Vienna.
Di sana cukup ramai, huh?
Kita sudah mendapat cukup.
Jika semua memberi sebanyak ini juga,
ini sudah cukup.
Kita akan lihat seberapa banyak yang
kita dapat nanti.
Apa kegiatanmu sehari-hari?
Tidak banyak.
Aku harus ke kamar mandi.
Apa ibumu sudah kembali?
Belum.
Apa itu uang milikmu?
Bukan.
- Apa ibumu sudah setuju?
- Tentu.
Dia selalu memberi untuk hal ini.
Kita tidak ingin ada masalah.
Kau menyadari ...
Biasanya kami tidak menerima
uang dari anak-anak.
Uang ini jumlahnya cukup banyak.
Tidak, tentu saja kami bisa memberi ini.
Ya, lihatlah megahnya rumah ini.
Mereka pasti mampu.
Terima kasih atas donasinya,
aku ada hadiah untukmu.
Tolong!
Tolong!
Tolong!
Hentikan!
Buktikan bahwa kau ibu kami.
Tanyakan padanya
apa lagu kesukaanku.
Apa lagu kesukaan Lukas?
"Good evening, good night"
Jangan!
Dapatkah kau menghitung bintang-bintang,
Yang bersinar di langit?
Dapatkah kau menghitung awan-awan,
Yang menyelimuti daratan?
Oh Tuhan, jagalah mereka.
Dengan mata yang tak pernah tertidur.
Dia melihatmu dan mencintaimu.
Dia melihatmu dan mencintaimu.
Dimana ibu kami?
Apa kau tidak tahu
saat kau akan buang air kecil?
Kami tidak bisa membantumu melakukannya.
Hello?
Lepaskan ikatanku.
Sekarang bereskan kasurnya.
Buka spreinya.
Ayo, lepas.
Elias?
Dimana ibu kami?
Elias, kemarilah.
Dimana dia?
Baiklah.
Elias, mari buat kesepakatan.
Aku akan bermain bersama lagi.
Aku akan berbicara dengan Lukas lagi.
Lukas akan hidup lagi.
Aku akan membuatkan
sarapan untuk kalian berdua..,..
menyiapkan pakaian kalian.
Kita lakukan segalanya kembali, seperti sediakala.
Tapi kau harus percaya padaku
Aku adalah ibumu.
Dan kau bersungguh-sungguh
ingin melakukannya?
Ibu janji.
Elias ...
Itu bukan salahmu jika
Lukas meninggal.
Kecelakaan itu bukan salahmu.
Kau sungguh percaya padanya?
Dia berbohong.
Biarkan ia membuktikan jika
ia memang ibu kita.
Apa yang harus kulakukan sekarang?
Apa yang sedang Lukas lakukan?
Aku tidak bisa melihatnya!
Apa yang sedang ia lakukan?
Elias ...
Ibu kita akan tahu.
Ibu kita seharunya bisa melihatnya.
Dia tahu apa yang sedang Lukas lakukan.
Tidak, Elias.
Jangan!
Elias, jangan!
Elias, kau mendengarku?
Tolong!
Oh Tuhan, jagalah mereka..,..
Dengan mata yang tak pernah tertidur.
Dia melihatmu dan mencintaimu.
Dia melihatmu dan mencintaimu.